Upacara Pegelaran Adat Mekongga (MOSEHE) Berlangsung di Lapangan Laloasa Anawoi Kec. Tanggetada Kolaka - WARTA GLOBAL SULTRA

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Upacara Pegelaran Adat Mekongga (MOSEHE) Berlangsung di Lapangan Laloasa Anawoi Kec. Tanggetada Kolaka

Sabtu, 24 Agustus 2024


Kolaka- WartaGlobal.id || upacara pegelaran adat Mekongga / Mosehe, yang di hadiri Raja ( BOKEO ) Mekongga, dan beberapa para petinggi kerajaan, berlangsung di lapangan bola Laloasa Anawoi kec. Tanggetada kabupaten Kolaka.

 

Acara yang berlangsung di lapangan Laloasa pagi ini sukses menggelar seluruh rangkaian acara, dalam sambutan Raja Bokeo Drs. H. Khaerun Dahlan. MM menyampaikan sejak dulu kegiatan seperti ini telah dilakukan mulai dari raja terdahulu. Prosesi Mosehe Wonua merupakan tradisi masyarakat Mekongga yang telah turun temurun dilaksanakan hal ini bertujuan mensucikan diri dari segala Malah petaka dan pertikaian antar sesama masyarakat.

 

Menurut beliau sangatlah perlu dilakukan kegiatan Pegelaran adat Mosehe guna merujuk tali silaturahmi antar sesama masyarakat, agar senantiasa bekerjasama  untuk menghindari segala bentuk pertikaian. Bergotong royong membangun Wonua menuju kehidupan yang bermartabat, rukun, damai, dan saling menghargai antar sesama manusia. Tuturnya

 

Keberadaan dewan adat dalam kerajaan Mekongga juga sangatlah penting bahkan secara adat terdapat tiga bagian dalam struktur kerajaan Mekongga yaitu majelis kerajaan mekongga, dewan adat serta dewan pertimbangan kerajaan. Dewan adat kerajaan Mekongga merupakan salah satu unsur kerajaan dewan adat juga secara teknis melakukan pengembangan serta pelestarian adat budaya Mekongga.

 

Dari rangkaian acara tersebut di hadiri  beberapa tamu undangan di antaranya, perwakilan PT. IPIP Pomalaa, Ketua KOMDA – RI Kab. Kolaka, Ketua DPC Ormas Laki P45 Muchlis Efrata, dan beserta tokoh-tokoh agama lainnya. Minggu 14/07/2024

 


Mengenang jasa – jasa dan perjuangan leluhur almarhum Laloasa Bin Monggeko, dengan  pembacaan alfatiha,  Yasinan, Tahlilan, pembacaan riwayat almarhum, Doa bersama, syukuran dan tolak bala, di tutup dengan santap siang bersama diselingi dengan canda gurau dari beberapa petinggi kerajaan.

 

Andi Arka/* Sultra

 

 

 


KALI DIBACA