Konawe - Warta Global Sultra.com || Sejumlah warga di Kecamatan Uluiwoi, Kabupaten Kolaka Timur, mengeluhkan kebijakan kepala desa yang melarang mereka bermain bola voli di lapangan desa. menelan anggaran Rp120 430.000(seratus dua puluh juta Ampat ratus tiga puluh rupiah) Selain melarang, kepala desa juga mematikan lampu penerangan seperti miliknya sendiri pada malam hari dengan alasan bahwa fasilitas tersebut merupakan aset desa.
Larangan itu menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Menurut warga, selama ini lapangan bola voli adalah mengunakan anggaran APBN melalui ADD yang di gelotorkan dari pusat hasil musdes peruntukannya ya itu lapang bola voli
Selain itu menjadi tempat berkumpul dan berolahraga bagi anak anak muda serta warga sekitar. Aktivitas tersebut dinilai positif karena mempererat silaturahmi dan menjaga kesehatan.
Sementara itu, Muliadi kepala desa Undolo menegaskan bahwa lapangan tersebut merupakan aset desa sehingga penggunaannya harus mendapat izin resmi dari pemerintah desa.
Namun menurut Adnan, menilai kebijakan tersebut terlalu berlebihan dan mempertanyakan lapangan ini di bangun untuk masyarakat atau untuk pribadi akan tetapi kenapa digunakan anggaran ADD dengan nada kesal dan itu tidak di benarkan lapangan bola voli di bangun untuk umum warga masyarakat desa Undolo
Lebih lanjut Adnan IndoglobeNews Hingga saat ini, belum ada keterangan dari pihak desa terkait kebijakan yang ngawur
Warga berharap ada musyawarah desa untuk membahas penggunaan lapangan agar dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat tanpa menimbulkan konflik. ( Tim redaksi)
KALI DIBACA
.jpeg)
.png)
